cerita Jepang · cerita mama

Unforgettable Journey: Kejujuran Orang Jepang

DSC_0147

Kanazawa Castle. Terletak di Prefektur Ishikawa, Kota Kanazawa, Jepang. Saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi kastil ini saat musim dingin lalu. Cuaca agak mendung cenderung gerimis. Tapi tak menyurutkan langkah kami untuk jalan-jalan.

Perjalanan ke kota ini termasuk penuh perjuangan. Karena kotanya jauh dari kota kami, kami harus berangkat subuh dari rumah. Di tengah jalan harus menghadapi badai salju pula. DEMI untuk pergi ke Kanazawa Castle! Ckckckck.

Sebenarnya bukan ituuuu yang bikin perjalanan ini tak terlupakan. Jalan-jalan ke luar kota, mengunjungi castle dan taman kota, mah biasa. *sok iye* Bentuk kastilnya pun itu itu aja saya kira. Hahahah. *kemudian dikeplak*

Cuma ada satu peristiwa yang sampai sekarang saya enggak akan lupa. Peristiwa yang saya salut dari bangsa ini. Yang biasanya cuma saya dengar beritanya aja atau ceritanya dari orang lain, tapi kini saya ngerasain sendiri.

Baiklah, enggak usah basa basi terlalu panjang, begini ceritanya. 🙂 *duduk manis ya*

Namanya juga turis, biasa dong ya poto poto, jepret jepret, sana sini. Saat itu suami saya pegang kamera DSLR, saya pegang kamera hp. Hihihi.

Di samping Kanazawa Castle ada taman luaaaaass banget namanya Kenroku-en. Jadi pertama kami memutuskan untuk keliling taman dulu, terakhir baru mengunjungi castle.

c
Kenroku-en

Puas jalan-jalan, dan mau pulang, saya baru sadar kalau hp saya enggak ada! Udah dirogoh seluruh kantong jaket, baju, celana, tetap nihil! Cari di tas, enggak ada. Hp itu hilang!!

Panik dong. Itu hp iphone punya suami. Mana cicilannya belum lunas lagi. Wkwkwkwk. Suami sih diem aja, tapi kayaknya sebel gitu sama saya. 😀

Ceroboh banget. Perasaan tadi saya pegang-pegang buat poto-poto, trus seinget saya sih saya masukin kantong. Tapi mungkin enggak sengaja jatuh di tengah jalan. Huhu.

Saya kembali menyusuri jalan tadi. Berharap hp saya jatuh enggak jauh dari situ. Tapi udah keliling juga tetep enggak ada. 😦

Akhirnya pergi ke bagian informasi, untuk lapor kehilangan. Petugas informasi bilang kalau belum ada laporan tentang barang yang tertinggal. Dan kami pun lesu.

Tapi petugasnya menyarankan kami untuk datang ke kantor polisi dekat castle. Karena kemungkinan hp saya jatuh di luar castle, jadi siapa tahu sudah ada di kantor polisi itu. Yeah, kami juga berharap begitu.

Kami pun pergi ke pos polisi yang dimaksud. Jalan agak memutar dan semakin jauh dari parkiran mobil. Sampai di sana pos polisi kosong! Pak polisi sedang patroli. Hiks.

Gimana dong? Kami enggak mungkin nunggu terlalu lama, karena emang udah mau pulang sebenernya. Akhirnya untuk menenangkan pikiran, kami kembali ke mobil.

Kami memutuskan kembali ke pos polisi tadi naik mobil. Tapi lagi-lagi masih kosong. Huhuhu. Kami mencoba berputar-putar keliling kota baru kemudian balik lagi. Udah 3 kali bolak balik, pak polisi masih belum balik juga. Huaaaa!

Suami hampir saja menyerah. Udah lah, ikhlasin aja. Mungkin belum rejeki. Tapi kok ya saya enggak rela. Saya belum mau menyerah, karena kami mencoba aja belum!

Paling enggak, kita ke pos polisi itu untuk lapor kehilangan, dan meninggalkan indentitas. Sehingga sewaktu-waktu hp itu ditemukan (entah besok atau kapan), ada seseorang yang bisa dihubungi. Saya masih berharap kebaikan dari negeri ini. Karena saya banyak mendengar tentang cerita-cerita mengagumkan dari kejujuran hati orang Jepang.

Akhirnya suami mengalah. Untuk yang keempat kali kami mendatangi pos polisi tadi. Syukurlah, pak polisinya sudah datang. Suami saya meninggalkan informasi nama dan no hp yang bisa dihubungi. Untung saya masih bawa hp satu lagi.

Setelah itu, plong. We have tried, sisanya biar Tuhan yang menentukan. Kami pun meniatkan untuk pulang.

Sebelumnya kami isi bensin dulu. Saat itu lah, hp saya berbunyi dari nomor tidak dikenal. Saya deg-degan, langsung menyerahkan pada suami.

Ternyata dari pos polisi tadi! Mengabarkan kalau hp kami sudah ditemukan!! Allahu Akbar. Secepat itu responnya. Saya antara percaya enggak percaya. Masa sih?

Tapi ternyata hp kami tidak berada di pos polisi tadi, melainkan di kantor polisi pusat yang lokasinya enggak jauh dari taman Kenroku-en. Kami pun langsung menuju ke kantor polisi pusat.

Sampai di sana, benar saja. Hp saya kembali!! Mashaa Allah. Hebat sekali sistem di negeri ini bekerja. Pak polisi tadi setelah menerima laporan dari kami, langsung berkoordinasi dengan pos polisi-pos polisi lain untuk mencari informasi. Akhirnya diketahui kalau ada hp yang tertinggal dan ciri-cirinya mirip seperti yang kami sebutkan.

Kami diberi no telepon orang yang telah menemukan hp kami dan mengantarkannya ke kantor polisi. Ternyata orang asing yang menemukan! Orang Myanmar kalau enggak salah.

Suami langsung menghubungi orang tersebut untuk mengucapkan terima kasih. Tapi karena enggak diangkat, akhirnya suami kirim sms. Harusnya kami mengirimkan sesuatu sebagai tanda terima kasih, tapi si orang tadi enggak ngasih tau alamatnya, ya sudah saya hanya bisa berdoa kebaikan untuk orang itu. Biar Tuhan yang membalasnya.

Sebenernya agak enggak nyambung ya sama judul postingan ini, hihihi, karena ternyata yang nemuin bukan orang Jepang melainkan orang asing. Tapi karena di sini aturan dan kejujuran sudah teramat melekat, maka kami orang asing pun jadi terbawa kebiasaan tersebut. 🙂

“Kalau menemukan barang yang terjatuh atau tertinggal, yang bukan milik pribadi, segera bawa ke petugas terkait atau kantor polisi terdekat.”. Meski itu uang sekalipun. Itu yang selalu diajarkan negeri ini pada generasinya.

Satu lagi saya belajar dari negeri ini. Kejadian tak terduga itu menjadi kenangan yang tak terlupakan dari perjalanan kami ke kota Kanazawa. Sebuah kota kecil yang sangat asri. Tertib, orang-orangnya pun ramah.

DSC_0149

Semoga saya bisa kembali mengunjungi kota ini. Terima kasih Kanazawa! 🙂

 

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler’s Tale

banner-GA-ku-500x134

 

25 thoughts on “Unforgettable Journey: Kejujuran Orang Jepang

    1. Ayo Indonesia jg pasti bisa! Mulai kebiasaan baik dari kecil, didik anak2 kita dengan moral yang baik. Pe-er yang sulit buat orangtua tapi bukan ga mungkin kan. Semangat! 😉

  1. Salut ya mak ma org Jepang,jujur n prkerja keras.pantesan negaranya maju.btw Jepang adalah destinasi impianku sejak kecil.I’m crazy about Japan…doakan aku segera menyusulmu kesana mak hehe….
    Thanks sudah ikutan GA ku 🙂

    1. Iya pastinya selalu waspada Mas Sandy. ^_^ Cuma ini emang lagi kena musibah aja, ga sengaja jatuh, untung ketemu orang baik. Mungkin saat itu rantai kebaikan sedang bekerja untuk kami dan semoga untuk orang itu juga. Yang saya salut sih selain kejujuran orang itu, juga sistem yang bekerja di negeri ini, pos polisi saling bekerja sama koordinasi mencari informasi tentang barang hilang, padahal kalau dipikir cuma hp yg jatuh karena kelalaian pribadi. Kalau cuma nunggu di pos polisi tadi kan sampe kapan juga ga bakal ketemu tu hp. hehe.
      Kalau orang jahat sih memang dimana-mana ada, ada juga orang jepang yang nakal atau orang asing yang juga nakal. 😀

      1. Oohh, puk puk Mas Sandy Eggi. Ibukota memang kejam, Mas. Hehehe. Mungkin kalau kota2 kecil seperti di tempat saya lebih aman. *eh, ga mesti juga sih* ^_^;

  2. Duh kok beda bgt yah
    Klo di Indo kebanyakan hp malah dicuri sementara di Jepang malah klo ada barang hilang dibalikin. Apa perlu Indo dijajah lagi sama Jepang biar budaya jujur Jepang melekat di Indo?

    1. Yaa jangan dijajah lagi dong Mbak. ^_^; Sekarang kita belajar aja, ambil yang baik2 dari mereka, buang yang buruk2. Mental itu memang ga bisa dibangun sekejap, prosesnya butuh waktu bertahun2 bahkan lintas generasi. Jepang untuk jadi negeri seperti sekarang start-nya udah jauuuuhh lebih lama Mbak. 🙂

  3. Hebat ya Mama Nisa…Saya anak SMA kelas 1 bari masuk. Saya mau ngambil jurusan Bahasa Jepang…sanggup ga ya?

Leave a comment