cerita fiksi

Prompt #12: Konde

Aku terkejut saat aku secara tak sengaja menyenggol sesuatu yang besar dan menyembul. 

Astaga! Konde? Tapi, siapa yang pakai konde di rumah ini?

credit
credit

 

“Woi. Konde siapa nih?”

Aku mengangkat tinggi-tinggi konde itu. Sontak semuanya menghentikan pekerjaannya dan menoleh padaku.

“Ih, apaan tuh?”

“Konde, bego! Nemu di mana, Jo?”

“Di tumpukan kardus sini. Eh, ada fotonya nih.”

“Wah, jadul gitu fotonya. Ini foto penganten, yak?”

“Kayaknya sih gitu. Eh, ada tulisannya juga.”

Selamat menempuh hidup baru, anakku. Cuma ini yang bisa Ibu berikan untukmu. Ibu jalin sendiri rambut Ibu sehelai demi sehelai. Supaya engkau juga bisa merasakan cinta Ibu padamu, Nak. Pakailah ini di hari pernikahanmu. Walaupun Ibu tidak berada di sampingmu, Ibu harap kau tidak melupakan Ibu.

Kami semua terdiam dan saling berpandangan.

“Penghuni sebelumnya?”

“Mungkin. Betewe, ini… rambut… asli?”

“Wuuaaa!” Spontan kulempar konde yang sedari tadi kupegang. Semua menghindar sehingga konde itupun jatuh ke lantai.

“Eh, ssstt! Denger nggak?” Ivan temanku menempelkan telunjuknya di mulutnya menyuruh kami diam.

Kami pasang telinga. Pelaaaan sekali, tiba-tiba kami mendengar suara gending gamelan iringan pengantin yang biasa kami dengar di pesta pernikahan.

“Wuuaaaa!!” Ivan mengambil inisiatif lari keluar rumah kontrakan yang baru kami tempati ini. Langkahnya segera diikuti oleh kami.

 

“Eh, eh, ada apa ini?”

“Eh, hah hah, Pak RT! Hah hah, kontrakan ini serem, Pak! Hah hah,” ujarku dengan napas masih tersengal.

“Serem kenapa?”

“Kami tiba-tiba denger suara gamelan jawa yang kayak di pesta-pesta nikahan itu loh, Pak.”

“Oooh. Lah memang lagi ada pesta nikahan. Tuh di ujung gang. Ini saya mau ke sana.”

“Hah?”

 

Spontan kepala kami menoleh ke arah yang ditunjuk Pak RT. Terlihat tenda biru dengan janur kuning melengkung dan orang-orang berpakaian batik sedang berkumpul.

 

Pelaminan_pengantin_dengan_gebyok_Jawa__kembar_mayang__dan_....
credit
(klik gambar ini kalau mau dengar gending iringan pengantin)
*pesan sponsor* 😀

***

 

jumlah kata: 276

 

 

24 thoughts on “Prompt #12: Konde

    1. itu ceritanya kardus udah ada di rumah kontrakan itu sebelum para cowok2 ini nempatin. jd ga tau punya siapa? mungkin punya penghuni terdahulu (sudah dijelaskan dlm dialog). masih ga jelas ya? saya aja bingung, hahaha. 😀
      hmm… ibunya ga botak dung. kan rambutnya nyicil, udah panjang potong buat bikin konde, nanti nunggu panjang lagi, potong lagi, tambahin lg ke konde. huehehe. 😛

  1. Hahaha, cerita ringan yang kocak. :mrgreen:
    Aku kira bakal serius seremnya, eh rupanya…
    Tapi dari dialog awal juga emang kerasa aroma komedinya. Hehe

  2. Wahhhhhhahahahahahahahahahaha
    Kirain tadi bakalan ada bunuh-bunuhan 🙂
    Begitulah kasih Ibu, rela mengirbankan apa pun untuk anaknya..
    Endingnya lucuu aku pikir waktu bkn Ini ada pesta nikah dekat rumah yah, Mbak?
    Salam kenal 😀

  3. wakakakakk… ini mah ngetwist. ngetwist buat para penulis FF. Karena biasanya ceritanya akan ke horror apa bunuh2an begini… ternyata… aku tertipu 😆

    1. wah, makasi mas ronal. btw, mas ronal saya kasih tongkat estafet pe-er blogger loh. baca postingan saya setelah ini deh. tengkyu. 😉

      1. maaf mba baru baca koment yg ini…iya kalo yg estafet itu aku nyimak dl yah hehe soalnya belom paham dan belom pernah ikutan yg begituan 😀

  4. Dan ternyata di acara pernikahan tetangga tidak ada musik gamelan, yang ada justru organ tunggal. Jadi, dari manakah suara gamelan itu berasal? *balik lagi jadi horror

Leave a reply to nisamama Cancel reply