cerita Jepang · cerita mama

Menjadi Mahasiswa Research Student

Research student di Jepang istilahnya 研究生 (kenkyuusei). Kenkyuu itu peneliti, -sei itu pelajar (mahasiswa). Jadi artinya kurang lebih mahasiswa peneliti. Research student ini adalah program persiapan kuliah sebelum masuk program Master (S2) atau Doktor (S3). Enggak harus masuk research student dulu sih, tapi di Jepang, biasanya program ini dianjurkan karena manfaatnya banyak.

Apa aja manfaatnya? Sebagai mahasiswa asing, saya enggak tahu sistem perkuliahan di Jepang. Program research student ini membantu kita untuk mengetahui bagaimana sih kuliah Master/Doktor itu? Apa aja mata kuliahnya? Bagaimana cara dosen mengajar? Apa yang harus dilakukan nanti saat masuk Lab? Yah, semacam latihan kuliah gitu deh. Pemanasan, kata orang-orang mah. Hehe.

Program reseacrh student biasanya 1 tahun. Tapi bisa kurang dari itu kalau di tengah-tengah studi kita berhasil masuk ujian Master/Doktor. Dan program ini tanpa gelar. Namanya juga latihan kuliah. Ya, walaupun kita beneran ikutan kuliah sih, tapi biasanya yang diikuti hanya mata kuliah dosen pembimbing saja, dan enggak masuk KRS. Jadi cuma ikut kuliah, duduk, mengamati (namanya juga peneliti). Hehe. Tapi, jangan terlalu santai juga. Selama research student kita harus bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk persiapan ujian masuk Master/Doktor yang sebenarnya.

Bagaimana cara apply program research student? Saya apply dari Jepang langsung, karena saya memang tinggal di sini. Tapi saya rasa proses awalnya sama saja dengan apply dari luar Jepang. Pertama, kita harus cari profesor dari universitas yang akan dituju yang mau membimbing kita. Gimana caranya? Bisa melalui rekomendasi orang lain, bisa juga pendekatan sendiri (cari informasi sendiri melalui website kemudian kirim email pribadi). Tapi mungkin akan lebih mudah jika ada rekomendasi. Setelah mendapat respon positif, biasanya bertemu langsung. Tahap ini kita memperkenalkan diri, apa tujuan kita, apa research plan-nya, apakah sesuai dengan bidang yang ditekuni profesor tersebut, dll. Kalau tinggal di luar Jepang, biasanya semua komunikasi dilakukan via email.

Kalau tahap ini lulus, sudah dapat persetujuan dari sensei, kita tinggal daftar program research student. Syarat-syaratnya cari informasi di universitas yang akan dituju. Di website biasanya dijabarkan lengkap berikut biaya-biayanya.

Setelah semua persyaratan lengkap, dan selesai mendaftar, akan ada ujian wawancara. Kalau di luar Jepang, biasanya ujian wawancara dilakukan di negara masing-masing di instansi terkait. Setelah lulus ujian, melakukan pembayaran, kemudian konsultasi lagi ke profesor pembimbing mengenai mata kuliah yang akan diambil. Selesai. Selamat menjadi mahasiswa research student! 🙂

Menjadi mahasiswa program research student dengan beasiswa? Bisa. Caranya silakan googling sendiri ya. Maaf saya enggak terlalu paham. ^_^

Saya, April tahun ini, resmi terdaftar sebagai mahasiswa research student di salah satu universitas di Jepang. Demi tujuan dan cita-cita saya, semoga Allah melancarkan prosesnya, inshaa Allah. Semoga segala perjuangan dan pengorbanan dari orang-orang terdekat dan tercinta, tidak sia-sia. Aamiin. 🙂

Salam hangat dari Jepang!

9 thoughts on “Menjadi Mahasiswa Research Student

  1. wow..jadi kaya semacam mahasiswa bimbingan yah?…
    hebat mba..saya juga mau suatu saat bisa belajar di luar negeri, di jepang salah satunya…
    semangat yah mba,,smoga berhasil…

    1. iya, semacam begitulah. paling nggak, saat kita masuk Master/Doktor nanti sudah ada bekal. Semangat Mas Muam! Pasti ada jalan menuju cita2, insya Allah. 🙂

    1. Idoooeen!! kenapa terdampar di sini? hehe. bikkuri shita! ^_^
      Aamiin. Idoen jg semoga lancar kuliahnya. Issho ni ganbarou ne! *bahasa koreanya apa, Doen?* hihihi. Udah ketemu Lee Min Ho belum? ^_^

  2. sudah pastikah kita lulus program master kalau kita masuk menjadi mahasiswa research mba? Saya sudah disuruh berangkat April untuk menjadi mahasiswa research, tapi yg saya takutkan tidak ada kepastian lulus kalau Saya sudah berada disana. Sebelumnya Saya telah menjadi awardee beasiswa LPDP, dan Saya sedang berusaha mendapatkan LoA. Beri gambaran kepada Saya mba, apa yg harus saya lakukan. Saya masih bingung dan ngambang 🙂
    Terimakasih mba…

    1. Ada yg bilang pasti, ada yg bilang enggak. Tergantung profesornya sih, dan tergantung sistem di univ nya, apakah rekomendasi dosen berpengaruh banyak atau benar2 hanya mengandalkan hasil ujian masuk. Coba tanya2 mahasiswa yg sudah diterima master disana, atau alumninya.
      Jadi, terserah mbak Shanty, keputusan ada di mbak Shanty. 🙂 Ganbatte ne.

  3. halo mbak, saya mau tanya, ada program beasiswa untuk research student pada beasiswa monbukagakusho , tapi saya masih bingung, setelah kita masuk ke degree (s2/s3), apakah masih dapat beasiswanya? apa kah mbak tahu tentang informasi ini?

    1. setahu saya beasiswa monbukagakusho itu memang untuk s2/s3, tapi pelaksanaannya ada yg melalui research student terlebih dahulu. tapi coba ditanyakan lagi lebih detilnya.

  4. Mbak, saya mau tanya. Profesor yang di riset student apakah akan menjadi profesor kita juga nantinya di program master? Atau bagaimana, Saya Kurang Paham 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s