cerita mama · cerita Nisa

Surat Cinta Untuk Anakku…

Sayangku Annisa Mana…

Tak pernah Mama menyangka, bahwa melahirkanmu adalah hal tersepi bagi Mama.
Bagaimana tidak, hanya ada Mama, Papa, dan dirimu.

Maafkan mama ya nak, karena dirimu tidak mama lahirkan lewat pintu yang sebagaimana mestinya, melainkan lewat meja operasi dan lampu yang menyilaukan.
Pasti kau kaget, sampai suara tangismu tak terdengar bahkan jantungmu pun sempat terhenti.
Saat itu dokter tidak memberi mama pilihan, beliau berkata operasi sekarang atau dirimu tidak akan bisa bertahan karena denyut jantungmu yang semakin lemah terdengar.
Mama tidak ingin kehilanganmu sayang, mama ingin berjumpa denganmu, mama rindu sekali.

Kau tahu?

Saat itu, dalam waktu kurang dari 1 jam, mama akan menghadapi meja operasi, padahal waktu itu mama pun merasakan kesakitan di perut bagian bawah.
Mama tahu kau sedang mendesak keluar,, tapi mengapa kata doker tak kunjung terbuka jalan lahirmu?
Mama tidak tahu apalagi yang harus mama lakukan.
Tidak ada siapapun di sana, bahkan papamu pun tidak diperbolehkan menemani mama di ruang operasi.
Hanya ada dirimu dan mama, dan Allah tentu saja.
Saat tidak ada siapapun yang bisa diandalkan selain Allah, maka Allah saja sudah lebih dari cukup.

Mama tidak tahu kapan pastinya kau diambil dari perut mama.
Yang mama tahu dirimu sudah berada di kotak kecil inkubator dengan mata tertutup dan begitu banyak selang di tubuhmu yang menghalangi mama untuk melihatmu dengan jelas.
Mama ingin menangis, tapi malah mata mama berat sekali karena mengantuk.
Malam itu mama tidur sendiri di kamar rumah sakit sambil menikmati rasa sakit pasca operasi.
Papa tidak bisa menemani karena peraturan rumah sakit yang melarang keluarga pasien untuk menginap, tapi pasti papa khawatir sekali nak.
Mama memikirkanmu sepanjang malam,

Apakah dirimu baik-baik saja sayang?
Apa kau mencari-cari mama?
Apa kau lapar?
Maafkan mama ya sayang.

Esoknya mama bangun dengan semangat.
Mama berusaha duduk dan belajar berjalan.
Walaupun sakit luar biasa masih terasa, tapi mama tidak hiraukan.
Pikiran ingin segera menjengukmu mengalahkan segalanya.
Dan siang itu, mama berjalan sendiri ke kamarmu.
Akhirnya mama bertemu denganmu.

Halo, sayang.
Cantik sekali kau, nak.
Ini mama datang sayang
Kangen mama? Mama kangeeenn sekali
Maaf ya mama tidak datang bersama papa, karena papa harus bekerja
Tapi, papa titip salam untukmu sayang
Banyak sekali yang ingin mama tanyakan padamu
Salah satunya adalah…
Apakah kau bahagia telah dilahirkan ke dunia, sayang?
Semoga bahagia ya nak, karena kau adalah kebahagiaan mama dan papa.

Mama peras Asi mama yang pertama, karena dirimu belum boleh keluar dari kotak kecil itu
Walaupun mama lihat selang kecil di mulutmu telah terisi oleh susu lain, tapi mama tidak menyerah, Mama berharap Asi mama segera dapat menggantikannya
Dan ketika akhirnya dirimu keluar inkubator, dan pertama kali mulut kecilmu belajar menyusu pada mama
Mama luar biasa bahagia sayang
Mama terus menyemangatimu, ayo nak, kamu pasti bisa.

Sebenarnya, saat pertama kali mama menggendongmu,
Mama ingin sekali mengucapkan ini.
Terima kasih anakku, sudah berjuang untuk hidup.
Terima kasih anakku, sudah hadir di tengah-tengah kami.
Terima kasih anakku, sudah memberi kami kesempatan menjadi orangtua untukmu.

I love u, sayang.
Anak perempuan tersayangku,
Annisa Mana.

Kota Kariya, Aichi, Jepang

-Mama-

*repost dari blog lama http://karusnotes.blogspot.jp/2012/03/surat-cinta-untuk-anakku.html

4 thoughts on “Surat Cinta Untuk Anakku…

  1. Mama nisa, tetap semangat yah 🙂 Mmg yah melahirkan di Jepang itu adalah salah satu proses pendewasaan diri dari mellow 🙂 fety juga merasakan malam sendiri setelah melahirkan. Bapak mertua sempat nanya suami, kok pulang sih abis istri melahirkan. Dijawab oleh suami, yah gimana lagi wong disuruh pulang sama susternya 😀

Leave a reply to nisamama Cancel reply